Menolak Gagasan HTI tapi Membela Hak Berpendapatnya
Sekarang sedang ramai perbincanangan tentang HTI yang dibubarkan. Terlepas dari pandangan pribadi saya bahwa HTI memang kurang membawa narasi yang relevan di tanah air, tapi yang jelas, langkah pemerintah itu adalah sebuah ancaman serius bagi kebhinekaan dan ruang gerak umat Islam. HTI tetaplah bagian dari keragaman cara pandang umat Islam di Indonesia.
Kalau HTI dengan mulus disingkirkan, tampaknya pemerintah akan dapat saldo nyali yang surplus untuk membubarkan ormas-ormas lain, sesuai kehendaknya.
Berikutnya mungkin saudara akan membela hak HTI dan akan mulai mengkaji-kaji dalaman HTI dengan ramainya isu ini. Tapi saya ingin menawarkan sebuah kajian pembanding agar saudara-saudara bisa mendapatkan alternatif pandangan politik dalam Islam yang utuh, karena membela hak berorganisasi HTI tidak selalu berarti sepakat dengan narasi yang ditawarkannya.
Ini adalah training politik Islam yang pernah saya berikan di Berlin beberapa tahun lalu.
Bag 1: https://www.youtube.com/watch?v=SwrgEbuQcfU
Bag 2: https://www.youtube.com/watch?v=k8FoJsBJXCg
Bag 3: https://www.youtube.com/watch?v=xYWPsFjqrTc
Pada intinya saya tidak sepakat pada gagasan dasar HTI, tapi HTI berhak mendapat kesempatan untuk membuktikan gagasannya di negeri ini. Langkah pemerintah membubarkan HTI adalah sebuah bentuk tirani kekuasaan yang mengancam kehidupan demokratis kita.
"Berlaku adillah, karena ia lebih dekat dengan ketakwaan".
(Oleh: Muhammad Elvandi, Lc, MA)