Pengertian dan Definisi Dakwah


Foto: Brigjen Pol Anton Bachrul Alam Ikut Jamaah Tabligh

Pengertian dan Definisi Dakwah

Oleh:  Syera Syailendra

Banyak yang salah Paham tentang pengertian dakwah dikalangan umat islam, mereka beranggapan bahwa kerja dakwah ini hanyalah tugasnya para ulama, Padahal, yang dituju oleh Allah di dalam Al-Quran adalah secara umum mutlak kepada setiap umat Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.. Dan kehidupan para sahabat r.a. dalam masa Khairul-Qurun (generasi terbaik) adalah bukti yang adil atas kewajiban tersebut. Hanya mengkhususkan tanggung jawab dakwah dan amar ma’ruf nahi mungkar ke atas alim ulama.
Allah Azza wa Jalla berfirman:

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلاً مِّمَّن دَعَآ إِلَى اللهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِى مِنَ الْمُسْلِمِينَ

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru menuju Allah, mengerjakan amal yang shalih dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”. [Fushshilat:33].

Arti Kata Dakwah


Dakwah (Arab: دعوة‎, da‘wah; "ajakan") adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah sesuai dengan garis aqidah, syari'at dan akhlak Islam. Kata dakwah merupakan masdar (kata benda) dari kata kerja da'a yad'u yang berarti panggilan, seruan atau ajakan.
Kata dakwah sering dirangkaikan dengan kata "Ilmu" dan kata "Islam", sehingga menjadi "Ilmu dakwah" dan Dakwah Islam" atau ad-dakwah al-Islamiyah.

Ilmu dakwah 


Ilmu dakwah adalah suatu ilmu yang berisi cara-cara dan tuntunan untuk menarik perhatian orang lain supaya menganut, mengikuti, menyetujui atau melaksanakan suatu ideologi, agama, pendapat atau pekerjaan tertentu. Ilmu Dakwah bisa juga di kategorikan kedalam Ilmu Marketing (Pemasaran) sebagaimana kita mengajak orang lain menyukai produk dan jasa kita cuma dalam hal ini kita adalah menawarkan Islam kepada setiap umat manusia. Orang yang menyampaikan dakwah disebut "da'i" sedangkan yang menjadi objek dakwah disebut "mad'u". Setiap Muslim yang menjalankan fungsi dakwah Islam adalah "da'i".

Tujuan utama dakwah


Tujuan utama dakwah ialah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang diridai oleh Allah. Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam mencontohkan dakwah kepada umatnya dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan dan perbuatan. Dimulai dari istrinya, keluarganya, dan teman-teman karibnya hingga raja-raja yang berkuasa pada saat itu. Di antara raja-raja yang mendapat surat atau risalah nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah kaisar Heraklius dari Byzantium, Mukaukis dari Mesir, Kisra dari Persia (Iran) dan Raja Najasyi dari Habasyah (Ethiopia).


Fiqhud-dakwah


Ilmu yang memahami aspek hukum dan tatacara yang berkaitan dengan dakwah, sehingga para muballigh bukan saja paham tentang kebenaran Islam akan tetapi mereka juga didukung oleh kemampuan yang baik dalam menyampaikan Risalah al Islamiyah.

Dakwah fardiah


Dakwah Fardiah merupakan metode dakwah yang dilakukan seseorang kepada orang lain (satu orang) atau kepada beberapa orang dalam jumlah yang kecil dan terbatas. Biasanya dakwah fardiah terjadi tanpa persiapan yang matang dan tersusun secara tertib. Termasuk kategori dakwah seperti ini adalah menasihati teman sekerja, teguran, anjuran memberi contoh. Termasuk dalam hal ini pada saat mengunjungi orang sakit, pada waktu ada acara tahniah (ucapan selamat), dan pada waktu upacara kelahiran (tasmiyah).


Dakwah ammah


Dakwah Ammah merupakan jenis dakwah yang dilakukan oleh seseorang dengan media lisan yang ditujukan kepada orang banyak dengan maksud menanamkan pengaruh kepada mereka. Media yang dipakai biasanya berbentuk khotbah (pidato). Dakwah Ammah ini kalau ditinjau dari segi subjeknya, ada yang dilakukan oleh perorangan dan ada yang dilakukan oleh organisasi tertentu yang berkecimpung dalam soal-soal dakwah.

Dakwah bil-lisan


Dakwah jenis ini adalah penyampaian informasi atau pesan dakwah melalui lisan (ceramah atau komunikasi langsung antara subjek dan objek dakwah). dakwah jenis ini akan menjadi efektif bila: disampaikan berkaitan dengan hari ibadah seperti khutbah Jumat atau khutbah hari Raya, kajian yang disampaikan menyangkut ibadah praktis, konteks sajian terprogram, disampaikan dengan metode dialog dengan hadirin.

Dakwah bil-Haal


Dakwah bil al-hal adalah dakwah yang mengedepankan perbuatan nyata. Hal ini dimaksudkan agar si penerima dakwah (al-Mad'ulah) mengikuti jejak dan hal ikhwal si Da'i (juru dakwah). Dakwah jenis ini mempunyai pengaruh yang besar pada diri penerima dakwah.

Pada saat pertama kali rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tiba di kota Madinah, dia mencontohkan dakwah bil-haal ini dengan mendirikan Masjid Quba, dan mempersatukan kaum Anshor dan kaum Muhajirin dalam ikatan ukhuwah Islamiyah.


Dakwah bit-tadwin


Memasuki zaman global seperti saat sekarang ini, pola dakwah bit at-tadwin (dakwah melalui tulisan) baik dengan menerbitkan kitab-kitab, majalah, internet, koran, dan tulisan-tulisan yang mengandung pesan dakwah sangat penting dan efektif.  Baca : Islam Bersemi Di Italia Dengan Pena Dan Internet

Keuntungan lain dari dakwah model ini tidak menjadi musnah meskipun sang dai, atau penulisnya sudah wafat. Menyangkut dakwah bit-Tadwim ini rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya tinta para ulama adalah lebih baik dari darahnya para syuhada".


Dakwah bil hikmah


Dakwah bil hikmah yakni menyampaikan dakwah dengan cara yang arif bijaksana, yaitu melakukan pendekatan sedemikian rupa sehingga pihak objek dakwah mampu melaksanakan dakwah atas kemauannya sendiri, tidak merasa ada paksaan, tekanan maupun konflik. Dengan kata lain dakwah bi al-hikmah merupakan suatu metode pendekatan komunikasi dakwah yang dilakukan atas dasar persuasif.

Dalam kitab al-Hikmah fi ad-Dakwah Ilallah Ta'ala oleh Said bin Ali bin Wahif al-Qathani diuraikan lebih jelas tentang pengertian al-Hikmah, antara lain Menurut bahasa:

Adil, ilmu, sabar, kenabian, Al-Qur'an dan Hadist
Memperbaiki (membuat manjadi lebih baik atau pas) dan terhindar dari kerusakan
Ungkapan untuk mengetahui sesuatu yang utama dengan ilmu yang utama
Obyek kebenaran (al-haq) yang didapat melalui ilmu dan akal
Pengetahuan atau ma'rifat.
Menurut istilah Syar'i: Valid dalam perkataan dan perbuatan, mengetahui yang benar dan mengamalkannya, wara' dalam dinullah, meletakkan sesuatu pada tempatnya dan menjawab dengan tegas dan tepat.

Setelah Memahami Pengertian dan Definisi Dakwah maka tidak ada alasan bagi Umat Islam tidak ambil bagian dalam dakwah islamiyah, apapun profesinya seluruh umat islam wajib ambil bagian dalam kerja nubuwah ini:


  • Ulama Berdakwah Dengan Ilmunya
  • Pemerintah Berdakwah dengan Kebijakannya
  • Penulis Berdakwah Dengan Tulisannya
  • Muadzin Berdakwah Dengan Adzannya
  • Qoriah Berdakwah dengan Kemerduan Suaranya
  • Seniman Berdakwah dengan Karyanya
  • Dan Seterusnya. 



Jika Seluruh Umat islam mengambil bagian dalam kerja dakwah maka tidaklah mustahil Kebangkitan dan Kejayaan Umat Islam dapat segera terwujud.

Wallahu a’lam.