Penuturan Korban Penyanderaan: Massa Pro-Ahok Tak Punya Perikemanusiaan, Ga Mikir Ibu Menyusui, Batita


[PORTAL-ISLAM] Para pendukung Ahok yang dulu suka koar-koar 'Jangan memaksakan kehendak' pada Aksi Bela Islam, ternyata merekalah yang TERBUKTI memaksakan kehendak. Bahkan rakyat yang jadi korban kebringasan mereka.

Usai vonis hakim 2 tahun penjara Ahok dan langsung ditahan, para pendukung Ahok melakukan demo di LP Cipinang minta Ahok dibebaskan yang akhirnya Ahok dipindah ke Mako Brimob.

Lalu besoknya, Rabu (10/5/2017), massa pendukung Ahok melakukan demo di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta minta Ahok ditangguhkan penahanan.

Massa pendukung Ahok ini bahkan memaksakan kehendak. Mereka melakukan penyanderaan terhadap pegawai Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Mereka mengepung gedung dan para pegawai tidak diperbolehkan pulang sampai tuntutan mereka dipenuhi. Aksi penyanderaan ini berlangsung sampai malam.

Salah satu pegawai yang jadi korban menuturkan kejadian penyanderaan yang sangat tidak manusiawi tersebut setelah berhasil pulang ke rumah.

"Alhamdulillah sdh di rmh peluk anak2... Buat bpk2 yg msh di kantor tetap sabar dan elegan ya menghadapi org yg anarkis dan kasar2 itu yg mengatasnamakan KEADILAN..."

"Salah satu pendemo bilang "Sebulan2 deh lo kita sandera klo mo keluar bebasin ahok dulu"... Sory gw ga sudi di tuker seorg ahok... Skrg saya ekstrim... Kalian ga mikir anak saya batita, teman saya masih menyusii tapi kalian tdk punya hati... Yg ga suka silakan, saya telah mengalami sendiri saat ini, kalian yg begitu pintar bicara cuma tau dari medos dan berita..."

"Tadinya saa ga mau peduli tp skrg saya tidak simpati dg kalian krn kalian anarkis... Kita pegawai Pengadilan Tinggi merasa jd sadera kalian... Sangat tdk simpatik... Yg ga suka silakan unprend saya, tp saya di sandera di kantor saya."

Demikian tutur Nur Sobah di akun fb-nya yang beredar viral di medsos.



LUAR BIASA AHOKER INI...

MEREKA KOAR-KOAR TOLERANSI TAPI MEREKA TAK PUNYA PERIKEMANUSIAAN

MEREKA SADIS TAPI MERASA PALING BENAR

Berikut video saat Aksi Penyanderaan sampai larut malam: