Bola Panas Bola Emas (II)
Hati hatilah pada refleksitas alamAllah telah pilih Pak T.T.
Untuk menerima ujian dan kemenangan
Untuk memilih kemuliaan atau tersakiti
Untuk memilih membersihkan atau membiarkan
Untuk mengindahkan cinta atau merendahkan
Tentu kendali Allah sangat unggul
DIA meminta tiap manusia berusaha
Urusan keberhasilan DIA-lah yang tentukan
Lalu
Bola panas itu tiba padamu
Seperangkat aturan negara jadi landasanmu
Untuk melaksanakan tugas penegakan hukum
Tapi suatu siluman mencegat tangan kakimu
Tercekat terbata terkaku kaku
Karena di hatimu masih tersisa kehanif-an
Bahwa tiap manusia cenderung pada kebenaran
Coba dicoba mengundang Fatwa
Seakan tak yakin pada dasar yang ada
Membiarkan delik umum menjadi delik aduan
Bahkan yang diminta pun telah dihadirkan
Tetapi langkah masih tercekat
Sehingga kaum pembela angkat bicara
Masih tenang atau mencoba tenang
Para pembela kembali bertanya
Menggedor pintu istana
Ingin bertanya ini mengapa
Tapi
Mereka tiada sampai pada hasratnya
Bahkan sejumlah luka tergores disana
Para pembela tak pupus berharap
Walau pertemuan besar dicegah dipindah
Berkata pada pemilik jagad raya
Inilah perjuangan kami
Inilah usaha atas keyakinan pada kitabullah
Bola panas itu
Ia siap menjadi bola emas
Sayangnya itu ditendang ke sana kemari
Membuat sistem dinamik tidak setimbang lagi
Terjadi pengumpulan energi
Dan suhu jadi meninggi
Bola panas itu siap menjadi bola emas
Dan dirimulah pemiliknya
Walau harga emas itu adanya disisi ilahi
Atau bola panas itu kembali padamu
Atas sistem simetris dan refleksitas alam
Sayangnya suhu bola semakin tinggi
Mungkin tak sanggup terpegang lagi
Segeralah ubah bola panas itu
Menjadi bola emas dengan kemenangan
Daripada bola panas menerpamu
Dan itu terasa begitu menyakitkan
Rugaya binti Abubakar