Bukan HTI, Yang Perlu Dibubarkan Itu Kenaikan Listrik Mencekik Yang Menyengsarakan Rakyat


[PORTAL-ISLAM] Awal bulan Mei ini pemerintah Joko Widodo menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) untuk masyarakat pelanggan listrik golongan 900 Volt Ampere (VA). Kenaikan yang fantastik 2x lipat lebih dari Rp 605/KWH (Tarif awal 2016) menjadi Rp 1.352/KWH (1 Mei 2017).

Kenaikan listrik yang mencekik ini jelas MENGINGKARI JANJI KAMPANYE JOKOWI SAAT PILPRES...

[Senin , 30 Juni 2014]
Jokowi-JK Komitmen Turunkan Tarif Dasar Listrik

Pasangan calon Jokowi-JK berkomitmen akan menurunkan tarif dasar listrik (TDL) jika nanti mendapat amanah untuk memimpin negeri ini.

TDL yang akan turun bukan hanya untuk rumah tangga, melainkan semua golongan. Sebab, capres dan cawapresnya memang akan menerapkan energi murah. Artinya, dengan mengoptimalkan konversi bahan bakar ke sumber alternatif.

Link: http://www.republika.co.id/berita/pemilu/berita-pemilu/14/06/30/n7zmhr-jokowijk-komitmen-turunkan-taruif-dasar-listrik

HAJAT HIDUP ORANG BANYAK INI kemudian tidak mendapat perhatian, yang terjadi malah publik dibuat heboh dengan PEMBUBARAN HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) yang diumumkan Pemerintah (Menkopolhukam) hari ini.

Publik digiring untuk melupakan kenaikan listrik ini....

Terus diramein pembubaran HTI....

Yang ingkar janji siapa, Yang dibubarkan siapa

Yang menyengsarakan rakyat siapa, yang jadi korban kambing hitam siapa...

"Problem mendesak saat ini bukan HTI, radikalisme, intoleransi dll, tapi kemiskinan, listrik naik, kesenjangan, dan tdk adanya keadilan sosial." (@ragilnugroho1)