Di tengah era reformasi bablas. Di mana banyak komunis bermantel reformis sukses dapet panggung. Bebas bernyanyi. Sebar hoax. Tuduh siapa saja sebagai anti keberagaman.
Sungguh, itu tugas berat. Itu tugas TNI. Jenderal Gatot sanggup.
Saya terlibat aksi reformasi sejak 97. Saya alami perubahan sikap TNI.
Terasa betul, sekarang TNI lebih banyak di barak. Sampai-sampai publik ngga tau lagi siapa nama Danjen Kopassus, Pangkostrad, Pangdam Jaya. Bahkan KSAD Jenderal Mulyono pun jarang muncul di koran.
Jenderal Polisi Tito jauh lebih terkenal. Supremasi sipil terasa. TNI diam saat Panglima Gatot dicibir "lebay" oleh Charles Honoris.
Tentara juga tidak benar-benar mencari bandit bernama Iwan Bopeng yang rusuh di putaran pertama Pilkada DKI Jakarta.
Sekali pun demikian, TNI masih dicintai rakyat. TNI adalah faktor yang bikin putaran kedua Pilkada Jakarta berjalan aman.
TNI Siapkan Seorang Prajurit di Satu TPS Pilkada Putaran Kedua
https://pilkada.tempo.co/read/news/2017/04/12/304865307/tni-siapkan-seorang-prajurit-di-satu-tps-pilkada-putaran-kedua
Setelah TNI turun, 8 ribu kecurangan pilkada diminimalisir. Pembuat onar macam Iwan Bopeng tak lagi berani muncul. Demokrasi mulus.
Anies Sandi menang mutlak. Seluruh relawan ASA, kader Gerindra dan PKS mesti berterima kasih kepada TNI dan Jenderal Gatot.
Tanpa mereka, bandit macam Iwan Bopeng akan mendistorsi demokrasi kita. Sukses ini justeru dirasa sebagai kepedihan oleh komunis bermantel reformis.
Presiden ditekan copot Panglima TNI.
Bahkan Jenderal Gatot dituduh hendak kudeta oleh agen komunis asing.
Kasian Jenderal Gatot. Dia berjasa mengamankan pilkada Jakarta, thus berarti menjaga presiden dan keamanan masyarakat.
Saat RDP dengan Komisi I DPR RI, Jenderal Gatot sempat mengeluh soal Permenhan No. 28 Tahun 2015. Permenhan ini preteli kewenangan Panglima TNI.
Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani sampe bilang, Permenhan ini bikin Panglima ibarat jenderal tanpa pasukan.
Saya kira, saat ini ulama dan rakyat hanya percaya kepada TNI. Di mana-mana, di level grassroot, respek terhadap TNI dan Panglima Gatot sangat tinggi. Saya ingat, sewaktu jeda komersial di acara ILC, mayoritas undangan mengelukan Jenderal Gatot.
Lembaga sipil, reformis gadungan, pluralis palsu sebaiknya tidak terlalu jauh mengobok-obok TNI.
Rakyat akan solid menyatu dengan TNI bila rongrongan semacam ini terus dilakukan. Bravo TNI.
(by Zeng Wei Jian)
Baca juga: Aksi Bela Islam Dituding Makar, Panglima TNI Tersinggung